Thursday, March 14, 2024

Patih Gajah Mada: Strategi dan Dedikasi di Balik Kejayaan Majapahit

Di balik kejayaan Kerajaan Majapahit, salah satu tokoh yang mencuat sebagai arsitek utama dari ekspansi dan kemegahan kerajaan itu adalah Patih Gajah Mada. Sebagai seorang panglima perang dan negarawan ulung, Gajah Mada menjadi tokoh sentral dalam pembentukan dan pertahanan wilayah kekuasaan Majapahit, menciptakan fondasi bagi puncak kejayaan yang dicapai oleh kerajaan tersebut. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup, peran, dan warisan Patih Gajah Mada dalam sejarah Indonesia.


Kehidupan Awal dan Kenaikan Pangkat.

Gajah Mada lahir di pulau Bali sekitar abad ke-13 Masehi. Meskipun berasal dari keluarga bangsawan, ia mengalami masa muda yang sulit dan tidak memiliki warisan yang besar. Namun, kecerdasannya, keberanian, dan ambisinya membawanya untuk memperoleh pendidikan militer yang baik, memupuk bakat strategis yang luar biasa.

Gajah Mada lahir tahun 1290 dan wafat 1364, dikenal juga dengan nama lain Jirnnodhara adalah seorang panglima perang dan patih yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut berbagai sumber puisi, kitab, dan prasasti dari zaman Jawa Kuno, ia memulai kariernya tahun 1313, dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra Kuti pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang mengangkatnya sebagai Patih. Dia diangkat menjadi patih (atau perdana menteri) pada masa Ratu Tribhuwanatunggadewi dan karirnya berlanjut hingga masa kekuasaan Hayam Wuruk yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya.

Ketika Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293, Gajah Mada bergabung dengan pasukan Majapahit dan dengan cepat menonjol berkat keberaniannya dalam pertempuran dan kecerdasannya dalam merencanakan strategi. Melalui dedikasi dan prestasinya, Gajah Mada mendapatkan kepercayaan Hayam Wuruk, raja Majapahit pada masa itu.


Peran dan Kontribusi dalam Ekspansi Majapahit.

Gajah Mada memainkan peran kunci dalam ekspansi wilayah Majapahit di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk. Sebagai Patih (atau perdana menteri), ia mengemban sumpah suci Palapa, yang legendaris, di mana ia bersumpah untuk tidak menikmati bumbu (atau makanan) sampai ia berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang tercatat di dalam Pararaton. Ia menyatakan tidak akan istirahat atau menikmati kesenangan sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Meskipun ia adalah salah satu tokoh sentral saat itu, sangat sedikit catatan-catatan sejarah yang ditemukan mengenai dirinya. Wajah sesungguhnya dari tokoh Gajah Mada, saat ini masih kontroversial. Banyak masyarakat Indonesia masa sekarang yang menganggapnya sebagai pahlawan dan simbol nasionalisme Indonesia dan persatuan Nusantara.

Dengan kecerdikan dan strategi militernya, Gajah Mada berhasil memperluas wilayah Majapahit dari Jawa hingga ke sebagian besar kepulauan Nusantara, termasuk Sumatra, Kalimantan, Bali, dan bagian dari Malaysia dan Filipina. Ekspansi ini tidak hanya memperbesar wilayah kekuasaan Majapahit tetapi juga membawa pengaruh budaya, perdagangan, dan agama Jawa ke wilayah-wilayah yang baru ditaklukannya.


Kepemimpinan dan Kepahlawanan.

Selain sebagai seorang jenderal ulung, Gajah Mada juga terkenal karena kepemimpinannya yang bijaksana. Ia dikenal sebagai sosok yang adil dan tegas, memastikan kestabilan dan kesejahteraan rakyat di bawah kekuasaan Majapahit. Selain itu, ia juga memperkenalkan berbagai kebijakan administratif dan hukum yang memperkuat struktur pemerintahan Majapahit.

Menurut Pararaton, Gajah Mada sebagai komandan pasukan khusus Bhayangkara berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (tahun 1309 - 1328) ke desa Badander dan memadamkan pemberontakan Ra Kuti (salah seorang Dharmaputra, pegawai istana yang diistimewakan sejak masa Raden Wijaya). Sebagai balas jasa, dalam pupuh Désawarnana atau Nāgarakṛtāgama karya Prapanca disebutkan bahwa Jayanagara mengangkat Gajah Mada menjadi patih Kahuripan (tahun 1319). Dua tahun kemudian, dia menggantikan Arya Tilam yang mangkat sebagai patih di Daha atau Kediri. Pengangkatan ini membuatnya kemudian masuk ke strata sosial elitis istana Majapahit pada saat itu. Selain itu, Gajah Mada digambarkan pula sebagai "seorang yang mengesankan, berbicara dengan tajam atau tegas, jujur dan tulus ikhlas serta berpikiran sehat".

Kepahlawanan Gajah Mada tidak hanya tercermin dalam kemenangan militernya, tetapi juga dalam komitmennya terhadap cita-cita penyatuan Nusantara. Walau harus melewati berbagai tantangan dan konflik, Gajah Mada tidak pernah melupakan sumpahnya dan terus bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan visinya.


Warisan dan Pengaruh.

Meskipun legendaris, masa kejayaan Gajah Mada tidak berlangsung selamanya. Setelah Hayam Wuruk meninggal, Majapahit mulai mengalami penurunan, dan Gajah Mada sendiri dipecat dari jabatannya. Namun, warisan dan pengaruhnya tetap hidup dalam sejarah dan budaya Indonesia.

Walaupun ada sejumlah pendapat yang meragukan sumpahnya, Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Dibantu oleh Laksamana Nala, Gajah Mada memulai kampanye penaklukannya dengan menggunakan pasukan laut ke daerah Swarnnabhumi (atau Sumatra) tahun 1339, pulau Bintan, Tumasik (sekarang Singapura), Semenanjung Malaya, kemudian pada tahun 1343 bersama dengan Arya Damar menaklukan Bedahulu (di Bali) dan kemudian menaklukan Lombok, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Sulu, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano.

Pada zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (tahun 1350 – 1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Gajah Mada terus melakukan penaklukan ke wilayah timur sampai tahun 1357 seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwu, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.

Gajah Mada dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia, yang mencerminkan semangat perjuangan, dedikasi terhadap tanah air, dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan. Kisah hidup dan prestasi Gajah Mada tidak hanya memotivasi generasi masa lampau tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah_Mada

No comments:

Post a Comment