Tuesday, March 5, 2024

Misteri Black Prince's Ruby

The Black Prince’s Ruby. Nama yang bagus untuk batu permata terkutuk.

Penyebutan pertama itu pada abad ke-14 ketika tepat bernama Don Pedro the Cruel of Seville, Spanyol, menikam Abu Sai'd, Pangeran Moor Granada, sampai mati dan mengobrak-abrik mayatnya, mencuri batu merah, menurut Diamond Buzz, blog pendidikan yang berfokus pada perhiasan.

Dan kutukan pun lahir. Batu permata itu dikatakan membawa nasib buruk dan kematian sebelum waktunya bagi semua orang yang menyentuhnya.

Bagaimana kejadiannya?.

Tersembunyi di antara harta karun Gemerlap Mahkota Inggris terdapat sebuah permata yang telah memikat pikiran selama berabad-abad - The Black Prince’s Ruby. Permata luar biasa ini sebenarnya bukanlah ruby melainkan spinel merah yang megah, namun sejarahnya sama kaya dan hidup seperti warna merah menyala yang dimilikinya.

Mahkota adalah simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh raja, ratu,dan dewa. Mahkota merupakan lambang kekuasaan, legitimasi, keabadian, kejayaan, kemakmuran dan kehidupan setelah kematian bagi pemakainya.

Dalam seni, mahkota dapat ditampilkan dan ditawarkan kepada mereka di bumi oleh para malaikat. Terlepas dari bentuk tradisional, mahkota juga dapat dalam bentuk karangan bunga dan terbuat dari, bunga, daun oak atau duri dan dipakai oleh orang lain, mewakili apa bagian penobatan bertujuan untuk melambangkan dengan mahkota yang spesifik. Dalam seni religius mahkota bintang digunakan mirip dengan halo. Mahkota yang dikenakan oleh penguasa sering mengandung permata.

Selama berabad-abad, Black Prince’s Ruby telah diselubungi oleh mitos dan legenda. Salah satu cerita paling terkenal yang mengelilingi permata ini melibatkan kutukan yang diduga menimpa pemiliknya. Menurut legenda, kutukan itu memberi peringatan bahwa malapetaka akan menimpa siapapun yang memiliki atau memakai permata ini kecuali jika mereka memiliki hati yang tulus dan niat yang mulia. Meskipun reputasi yang menakutkan ini, permata ini telah menghiasi mahkota berbagai monarki Inggris tanpa kejadian yang mencurigakan, yang lebih lanjut memperkuat misteri di sekitar kutukannya yang diduga.


Black Prince's Ruby berasal dari Tajikistan yang konon diambil secara paksa oleh Penguasa Seville, Don Pedro dari pemilik aslinya bangsawan Kerajaan Moor Granada. 

Don Pedro kemudian memberikan Black Ruby ke Edward dari Woodstock, atau yang dikenal juga dengan nama Pangeran Hitam sebagai ucapan terima kasih karena telah membantu upaya pencurian tersebut. 

Sembilan tahun kemudian, Edward Woodstock meninggal dunia karena penyakit misterius. 

Edward bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah dengan batu itu. Raja Henry V yang memilikinya tahun 1415 juga nyaris tewas dalam Pertempuran Agincourt, sedangkan Charles I yang memilikinya tahun 1649 mendapatkan hukuman penggal. 

Di tahun-tahun selanjutnya, Black Prince's Ruby tetap menjadi milik Kerajaan Inggris. Charles II menempatkan batu itu di mahkotanya, dan tempat penyimpanan mahkota itu mengalami kebakaran tahun 1841. Charles II kemudian memindahkannya ke Tower of London, dan tempat itu dibom saat Perang Dunia II.

Saat upacara pemakamanan Ratu Elizabeth II berlangsung Senin, 19 September 2022, sebelum dimakamkan, peti mati Sang Ratu disemayamkan di Westminster Hall, London. Dan yang menarik perhatian adalah mahkota yang bertumpu di atas peti mati Ratu Elizabeth II.

Mahkota nan mempesona dengan ribuan permata yang dikumpulkan selama berabad-abad oleh raja dan ratu Inggris. Mahkota yang diberi nama The Imperial State Crown of England alias Mahkota Kemaharajaan Inggris.

Beberapa kalangan menjulukinya The Crown Jewel alias Permata Mahkota. Benda tersebut menjadi tidak ternilai. Pasalnya terdiri dari 3.000 batu permata. Rinciannya 2.868 berlian, 273 mutiara, 17 safir, 11 zamrud, dan lima rubi.

Di Mahkota Kemaharajaan Inggris terdapat berlian Cullinan II 317 karat, yang kerap disebut Bintang Afrika. Dipotong dari berlian terbesar yang pernah ditemukan. Kemudian diberikan kepada Raja Edward VII pada hari ulang tahunnya ke-66 oleh pemerintahan Transvaal--bekas koloni Inggris di Afrika Selatan.

Selain itu terdapat sebuah safir yang pernah dipakai sebagai cincin oleh raja Inggris di abad ke-11. Bernama Saint Edward the Confessor. Batu safir itu sekarang diletakkan di tengah salib yang berada di atas mahkota.

Ratu Elizabeth juga memiliki ketertarikan mendalam pada batu permata besar berwarna merah di mahkotanya. Karena Ratu sangat tertarik pada batu permata merah, maka Black Prince's Ruby juga ditempatkan di tengah mahkota. Batu ini dikenal sebagai Rubi Pangeran Hitam atau Black Prince's Ruby.

Ruby Pangeran Hitam adalah spinel merah cabochon besar dan tidak beraturan dengan berat 170 karat (34 gram) yang dipasang pada pola silang di atas berlian Cullinan II di bagian depan Mahkota Negara Kekaisaran Britania Raya. 

Spinel adalah salah satu bagian tertua dari Permata Mahkota Inggris, dengan sejarah yang berasal dari pertengahan abad ke-14. Telah menjadi milik penguasa Inggris sejak diberikan pada tahun 1367 kepada Edward dari Woodstock (Pangeran Hitam). Batu tersebut diyakini berasal dari tambang Badakhshan di Afghanistan saat ini dan Tajikistan, sumber utama permata spinel besar di Abad Pertengahan.


Sepeninggal Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022 yang lalu, maka takhta Kerajaan Inggris pun diserahkan kepada Pangeran Charles, yang mengambil nama Raja Charles III. 

Raja dimahkotai, sesuai tradisi, dengan Mahkota Saint Edward yaitu Mahkota Negara Kerajaan  alias Imperial State Crown. Mahkota Kerajaan ini tetap menjadi simbol kerajaan yang berkilauan. Mahkota Negara Kerajaan ini dipakai oleh mendiang Ratu Elizabeth II saat penobatannya pada tahun 1953, dan digunakan pada banyak kesempatan selama masa pemerintahannya.

Tidak perlu diragukan bahwa Mahkota Negara Kekaisaran merupakan hal yang cukup penting.

Hari ini, Black Prince’s Ruby terus memikat dan menginspirasi kagum di kalangan mereka yang memandangnya. Ia tetap menjadi bagian integral dari Harta Karun Mahkota Inggris, dipamerkan untuk pengunjung dari seluruh dunia untuk memandang keindahannya dan sejarahnya yang penuh cerita. Warisannya yang abadi menjadi pengingat akan kekuatan abadi mitos dan legenda dalam membentuk persepsi kita terhadap permata berharga dan orang-orang yang memilikinya.

Pemerintahan Ratu Elizabeth II yang agung dan panjang memaksa mitos itu untuk dipertimbangkan kembali, meskipun setelah kematiannya, kemunculannya dalam upacara pemakaman resmi kerajaan memicu diskusi tentang kepemilikan sebenarnya dari berlian Cullinan. Apakah kontroversi itu akan mengikuti Mahkota Kerajaan kepada Raja Charles III nanti?. kita lihat saja?.


Sumber :

https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/perhiasan-mewah-ini-menyimpan-kutukan-c1c2.

https://indonesia.jakartadaily.id/internasional/pr-6934799511/mahkota-di-atas-peti-mati-ratu-elizabeth-ii-terdiri-dari-2868-berlian-dan-17-safir

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6295313/b

https://en.wikipedia.org/wiki/Black_Prince%27s_Ruby

https://intisari.grid.id/read/033526000/dianggap-bawa-kutukan-kisah-batu-misterius-pada-mahkota-kerajaan-yang-akan-dipakai-raja-charles-iii?page=all

https://harpersbazaar.co.id/articles/read/9/2022/17912/mengungkap-batu-misterius-pada-mahkota-kerajaan-ratu-elizabeth-ii

https://id.wikipedia.org/wiki/Mahkota

https://nationalgeographic.grid.id/read/132974336/cerita-mengerikan-di-balik-empat-perhiasan-paling-terkutuk-di-bumi?page=all

No comments:

Post a Comment