Tuesday, March 5, 2024

Hope Diamond

Hope Diamond adalah salah satu berlian yang paling terkenal di dunia. Harganya ditaksir mencapai USD 250 juta atau sekitar 3,7 Triliun Rupiah, menjadikannya berlian paling berharga ketiga di dunia. Batu mulia 45,52 karat ini berukuran sekitar 25,60 milimeter x 21,78 milimeter x 12 milimeter. Hope Diamond berkilau dengan warna biru baja.

Bahkan di antara permata-permata dunia yang paling berharga, ada yang memiliki cerita unik yang memikat dan misterius, dan salah satunya adalah Hope Diamond. Permata yang memukau dengan warna biru indahnya ini memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan kejadian dramatis dan legenda yang membingungkan.

Asal-usul pasti Hope Diamond masih menjadi misteri hingga hari ini.

Di tempa dengan panas dan tekanan yang hebat, atom karbon kemudian membentuk ikatan yang sangat kuat satu sama lain, mengkristal menjadi bentuk berlian. Itu kemudian digali pada abad ke-17 di Tambang Kollur Golconda, India, di mana sejumlah berlian terkemuka telah ditemukan selama berabad-abad. 

Pada 1666, Hope Diamond jatuh ke tangan pedagang permata Prancis bernama Jean-Baptiste Tavernier yang memperoleh permata itu di India. Berlian kemudian dikenal sebagai Tavernier Blue dan dijual ke Raja Louis XIV dari Prancis. Berlian diwariskan dan sekitar satu abad berikutnya, itu menjadi milik Louis XVI dan istrinya, Ratu Marie Antoinette, raja terakhir Prancis sebelum Revolusi Prancis. Di era ini, berlian diberi nama 'The French Blue'.

Permata ini menjadi bagian dari harta karun kerajaan Prancis. Namun, nasib negatif mulai muncul ketika Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette dieksekusi selama Revolusi Prancis, dan harta karun itu tersebar ke berbagai tempat.

Selama abad ke-19, permata ini muncul di Inggris, dan pada awal abad ke-20, diperoleh oleh Evelyn Walsh McLean, seorang sosialita kaya Amerika. Legenda mengerikan permata ini semakin kuat ketika tragedi menimpa McLean dan keluarganya, termasuk kematian putrinya yang masih muda dan kebangkrutan yang menghancurkan kekayaan mereka.

Hope Diamond juga dikelilingi oleh berbagai mitos dan legenda. Salah satu yang paling terkenal adalah kutukan yang dipercayai menimpa siapapun yang memiliki atau memakainya. Kisah-kisah tragis yang terjadi pada pemiliknya selama berabad-abad telah menambah daya tarik misterius permata ini.

Meskipun misteri dan legenda yang mengelilinginya, tidak ada yang bisa membantah keindahan yang memukau dari Hope Diamond. Dengan beratnya yang mencapai hampir 46 karat, warna biru yang dalam, dan kilauan yang luar biasa, permata ini tetap menjadi salah satu yang paling diinginkan di dunia.


Kendati McLean ingin perhiasannya diberikan kepada cucunya, mengutip ThoughtCo, perhiasan itu kemudian dijual pada tahun 1949 atau dua tahun setelah kematiannya. Ini dilakukan untuk melunasi hutang dari perkebunan. Berlian itu kemudian diakuisisi oleh pembuat perhiasan terkenal di New York, Harry Winston. Dalam banyak kesempatan, Winston menawarkan Hope Diamond kepada beberapa wanita untuk dikenakan di pesta dansa untuk mengumpulkan uang amal. Namun pada tanggal 10 November 1958, Winston menyumbangkan berlian itu ke Smithsonian Institution. Kini Hope Diamond dipajang sebagai bagian dari Koleksi Permata dan Mineral Nasional di Museum Nasional Sejarah Alam.


Hope Diamond dikelilingi oleh berbagai cerita yang misterius dan sering kali menakutkan. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang kutukan yang diduga melekat padanya. Konon, setiap orang yang memiliki atau menyentuh permata ini akan mengalami nasib buruk atau bahkan kematian tragis. Cerita-cerita tragis tentang pemilik yang mengalami kecelakaan mengerikan atau kehidupan yang penuh penderitaan telah menyulut minat publik selama berabad-abad.


Hope Diamond telah berpindah tangan melalui berbagai pemilik terkemuka sepanjang sejarahnya. Dari India, permata ini mencapai Eropa, dan akhirnya memasuki koleksi bangsawan Prancis. Pada abad ke-19, Hope Diamond menarik perhatian bangsawan Amerika, Henry Philip Hope, yang memberinya namanya yang melegenda. Namun, bahkan kepemilikan oleh keluarga Hope tidak menghentikan aliran legenda hitam yang terus mengikuti permata ini.

Hope Diamond kemudian menjadi bagian dari koleksi Pierre Cartier, seorang pengrajin permata terkemuka di Paris. Dari sana, permata ini dibeli oleh sosok kontroversial lainnya, Evalyn Walsh McLean, seorang sosialita Amerika yang terkenal. Kehidupan McLean yang dipenuhi dengan kemewahan dan penderitaan hanya memperkuat legenda kutukan yang terus menghantui permata ini.

Meskipun misteri dan kutukan yang menyelimuti Hope Diamond mungkin hanya cerita legenda belaka, daya tarik dan ketertarikan terhadap permata ini tetap kuat. Kecantikannya yang tak tertandingi dan kisah perjalanan sejarahnya yang luar biasa membuatnya menjadi salah satu permata paling terkenal di dunia.

Namun, apakah kutukan Hope Diamond hanyalah mitos belaka ataukah ada benarnya, itu tetap menjadi misteri yang tidak terpecahkan. Yang pasti, keberadaannya terus menginspirasi imajinasi dan menantang keyakinan tentang kekuatan magis yang mungkin tersimpan di dalam permata yang penuh misteri ini.


Hingga hari ini, Hope Diamond tetap menjadi salah satu objek paling ikonik dalam dunia permata dan sejarah. Dipamerkan di Smithsonian Institution di Washington, D.C., jutaan pengunjung setiap tahunnya terpesona oleh kecantikan dan misteri yang mengelilinginya.

Hope Diamond bukan hanya sebuah permata, tetapi juga simbol dari kekayaan, misteri, dan keindahan yang abadi. Kisahnya yang panjang dan berliku membuatnya menjadi salah satu objek paling menarik dalam dunia permata, memikat imajinasi orang-orang selama berabad-abad.


Meskipun banyak yang menilai cerita tentang kutukan Hope Diamond sebagai mitos belaka, beberapa peneliti dan sejarawan masih terus mencari kebenaran di balik misteri ini. Dengan bantuan teknologi modern dan penelitian ilmiah, upaya telah dilakukan untuk mengungkap asal-usul sebenarnya dari permata ini dan mengungkap kebenaran di balik legenda yang menyertainya.


Sejumlah kisah terkenal lain soal orang-orang yang disebut-sebut terkena kutukan Hope Diamond, 9 di antaranya adalah,

1. Jean Baptiste-Tavernier.

Kabarnya, Tavernier menderita demam parah tak lama setelah ia mencuri Hope Diamond. Menurut sejumlah rumor, setelah ia meninggal jasadnya dicabik-cabik oleh serigala. Namun berdasarkan laporan lain, Tavernier dikabarkan berumur panjang dan meninggal pada usia 84 tahun.


2. Raja Louis XIV.

Raja Louis XIV membeli Hope Diamond dari Tavernier dan memotong ulang batu berharga itu pada 1673. Berlian itu kemudian dikenal sebagai The Blue Diamond of the Crown atau French Blue. Ia meninggal karena gangren dan seluruh anak-anaknya meninggal ketika masih kecil dan hanya tersisa satu orang.


3. Nicholas Fouquet.

Pria yang bekerja untuk Raja Louis XIV itu dikabarkan telah memakai berlian tersebut saat mendatangi beberapa acara khusus. Tak lama kemudian, ia kehilangan kepercayaan dari raja dan akhirnya dibuang dari Prancis. Louis pun menambah hukumannya dan Fouquet dipenjara seumur hidup, di mana ia menghabiskan 15 tahun di dalam benteng Pignerol. Beberapa orang meyakini, ia merupakan sosok Man in the Iron Mask, namun pihak lain menyangkalnya.


4. Marie Antoinette.

Louis mewariskan berlian French Blue tersebut dan kemudian digunakan oleh Marie Antoinette. Sejumlah orang menyebut, berlian itu yang menyebabkan Marie mengalami nasib sial dan hidupnya harus berakhir saat lehernya ditebas dengan pisau guillotine. Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa Marie pernah memakai French Blue atau Hope Diamond.


5. Marie Louise.

Marie-Louise merupakan orang kepercayaan terdekat Marie Antoinette. Pada 3 September ia dibawa ke pengadilan dengan tergesa-gesa untuk bersumpah mencintai kebebasan dan kesetaraan, serta bersumpah untuk benci kepada Raja dan Ratu Monarki (Louis XVI dan Marie Antoinette). Ia setuju bersumpah untuk kebebasaan dan kesetaraan, namun menolak mengecam Raja, Ratu dan monarki. Marie Louise pun langsung dibawa ke jalan dan dilemparkan ke sekelompok orang yang membunuhnya dengan kejam. Kepalanya ditusuk di sebuah tombak dan dibawa ke jendela penjara Marie Antoinette.


6. Wilhelm Fals.

Wilhem Fals merupakan ahli perhiasan Belanda yang memotong kembali Hope Diamond. Ia meninggal dengan cara tragis. Anaknya membunuh dirinya dan kemudian memutuskan bunuh diri.


7. Simon Maoncharides.

Maoncharides merupakan pedagang Yunani yang memiliki Hope Diamonds. Sejumlah orang menyebut bahwa kutukan berlian itu juga menimpa dirinya. Maoncharides, istri, dan anaknya tewas setelah mobil yang dikendarainya jatuh ke jurang.


8. Evalyn Walsh McLean.

Evalyn merupakan ahli waris yang hidup diliputi kemewahan. Ia pun membeli berlian itu dan mengenakannya dengan bangga. Bahkan, ada cerita yang menyebut bahwa dirinya memakaikan permata itu ke anjing kesayangannya. Namun perlahan-lahan 'kutukan' itu mulai menelan korban. Ibu mertuanya meninggal, anaknya tutup usia pada usia 9 tahun, suaminya meninggalkan dirinya, anak perempuannya tewas karena overdosis pada umur 25 tahun, dan Evalyn pada akhirnya jatuh miskin dan harus menjual koran untuk tetap bertahan hidup. Anak-anak Evalyn yang masih hidup kemudian menjual berlian tersebut kepada Harry Winston. Sembilan tahun kemudian, Winston menyumbangkan permata itu kepada Smithsonian Institution.


9. James Todd

James Todd merupakan pria yang mengirimkan berlian kepada Smithsonian Institution. Tak lama setelah mengantarkan permata itu, kakinya remuk dalam kecelakaan truk. Tidak hanya itu, ia juga mengalami cedera kepada dalam kecelakaan terpisah. Tak berhenti sampai di sana, rumahnya juga terbakar.



Namun, benarkah Hope Diamond mengandung kutukan?

Kutukan Hope Diamond hanya sebuah kisah sensasional yang dibuat oleh wartawan di akhir 1800-an untuk mendongkrak popularitas surat kabarnya. Sementara beberapa nasib sial yang dialami pemilik Hope Diamond tidak pernah dikonfirmasi dan disebut hanya sekedar rumor.

Seperti kutukan terkenal lain, kutukan Hope Diamond dibangun dengan menyisir sejarah dan menyoroti hal-hal yang buruk saja. Karena hanya orang-orang kaya dan berada saja yang bisa memiliki berlian tersebut, tidak sulit untuk membuat daftar peristiwa buruk tentang mereka.

Dengan banyaknya orang yang pernah bersinggungan dengan Hope Diamond, tidak mengejutkan bahwa banyak di antara mereka yang tak mendapat 'kutukan' dari berlian tersebut.

Sementara itu dalam kisah lain, kutukan Hope Diamond dianggap sebagai dongeng tentang dosa keserakahan. Menurut legenda, pencuri asli berlian tersebut meninggal secara perlahan dan menyakitkan. Pemilik berikutnya juga mengalami penderitaan.

Dikatakan bahwa hanya orang dengan hati yang murni bisa lolos dari nasib terkutuk tersebut. Dalam hal itu, kemurnian berarti seseorang tak berusaha menjualnya namun dengan murah hati memberikan benda berharga itu.

Jika memang benar ada, kutukan tersebut berakhir ketika Harry Winston menyumbangkan Hope Diamond kepada Smithsonian Institution pada 1958. 


Hope Diamond tetap menjadi simbol kemewahan dan keangkeran, memikat para peneliti dan penggemar permata dari seluruh dunia. Di dalam keindahannya yang tak terbantahkan, tersembunyi cerita yang penuh warna dan misteri yang menantang untuk dipecahkan. Meskipun mungkin tidak pernah ada jawaban pasti untuk semua pertanyaan yang mengelilingi permata ini, pencarian untuk mengungkap rahasia Hope Diamond akan terus menjadi sumber inspirasi dan ketertarikan bagi generasi mendatang.

No comments:

Post a Comment