Tahun 536 M atau pertengahan abad ke-6 merupakan salah satu tahun terburuk sekaligus merupakan periode terburuk bagi mahluk hidup di Bumi, sehingga disebut dengan Masa Kegelapan. Dijuluki sebagai Masa Kegelapan atau Tahun Kegelapan", karena pada tahun 536 suhu di bumi turun drastis dan matahari diredupkan oleh kabut besar yang menghalangi sinarnya mengenai bumi selama 24 jam sehari selama 18 bulan.
Antara tahun 535 dan 536 Masehi, serangkaian peristiwa iklim besar terjadi dan dapat dengan mudah digambarkan sebagai bencana global. "Setiap hari, matahari bersinar selama sekitar empat jam, dan tetap saja cahaya ini hanya bayangan yang lemah. Semua orang menyatakan bahwa matahari tidak akan pernah mendapatkan cahaya penuhnya lagi.
Pada tahun tersebut muncul kabut misterius yang menutupi Eropa, Timur Tengah dan sebagian Asia, sehingga terjadi kegelapan - sepanjang hari dan malam - selama 18 bulan. Suhu pada musim panas turun 1,5 Celcius menjadi 2,5 C, memulai dekade terdingin dalam 2.300 tahun terakhir. Salju turun pada musim panas di Cina; panen gagal; orang kelaparan.
Di Irlandia terjadi tidak ada persediaan roti dari tahun 536-539. Tahun 541, wabah pes atau yang disebut sebagai Wabah Justinian terjadi di pelabuhan Pelusium, Romawi di Mesir.
Di Tiongkok dan Jepang, tahun 536 terjadi kelangkaan air, terjadi kekeringan besar dan banyak kematian terjadi akibatnya. Ratusan ribu mil persegi sawah menjadi tidak subur. Sehingga menyebabkan banyak populasi meninggal dan yang selamat memakan mayat untuk bertahan hidup.
Peristiwa bencana juga melanda Korea, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia.
Sesuatu yang aneh terjadi di langit. Kabut misterius dan berdebu muncul di langit, menghalangi Matahari untuk memancarkan sinarnya ke bumi. Pengurangan cahaya mengakibatkan pengurangan panas di planet ini.
Hujan yang turun pun bukannya memberikan kesejukan, malah menjadi warna merah darah dan kotor. Kondisi yang tidak baik itulah yang membuat akhirnya penguapan terganggu yang menyebabkan tidak turunnya hujan.
Bagai efek domino, kejadian ini merembet dari satu masalah ke masalah lainnya. Dari kekeringan, lalu berdampak ke gagalnya panen, sehingga membuat kelaparan massal,
Kurangnya hujan dan musim dingin yang sangat panjang mengakibatkan gagal panen dan burung serta satwa liar lainnya musnah. Kelaparan dan wabah penyakit melanda banyak daerah dan ada banyak kematian.
Data arkeologi dan geologi mengungkapkan bukti perubahan iklim. Studi yang dilakukan pada batang pohon, misalnya, menunjukkan bahwa tahun 536 Masehi adalah tahun yang terdingin dalam 1.500 tahun.
Bahkan di Tiongkok sendiri, berembus kabar turunnya salju saat musim panas. Era ini sempat disebut zaman es mungil.
Mengapa letusan gunung berapi mempengaruhi suhu global?.
Ketika gunung berapi meletus, ia memuntahkan belerang, bismut, dan zat lain tinggi ke atmosfer. Di sana zat-zat tersebut "membentuk selubung aerosol yang memantulkan cahaya matahari kembali ke luar angkasa sehingga mendinginkan planet ini.
Letusan mengeluarkan sejumlah besar aerosol sulfat ke atmosfer, yang mengurangi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi dan mendinginkan atmosfer selama beberapa tahun. Gas sulfur dan berbagai partikel yang terbang ke angkasa yang membuat perubahan iklim.
Sumber awan misterius menjadi sebuah misteri.
Para ilmuwan masih meneliti tiga kemungkinan: asteroid, komet, atau erupsi gunung.
Dengan mencocokkan catatan es jejak kimiawi ini dengan catatan iklim cincin pohon, menemukan bahwa hampir setiap musim panas yang tidak biasa selama 2500 tahun terakhir didahului oleh letusan gunung berapi.
Para peneliti melakukan analisa terhadap es dari gletser Swiss, dimana kemungkinan misteri tahun 536 terjadi sebuah letusan vulkanik dahsyat di Islandia - atau kemungkinan di Amerika Utara - yang menyemburkan asap di belahan utara bumi. Lalu juga terjadi dua letusan besar lainnya kemudian terjadi pada tahun 540 dan 547.
Ada dugaan lain bahwa penyebabnya adalah Nenek Moyang dari Induk Gunung Krakatau di Selat Sunda, yaitu Gunung Batuwara.
Bukti lain yang tak terduga ditemukan dalam teks kuno Pustaka Raja Purwa yang kemungkinan menggambarkan erupsi dahsyat gunung yang berada di Selat Sunda, antara Jawa dan Sumatra pada tahun 535. Tepat di lokasi Gunung Krakatau berada.
Digambarkan, suara guntur menggelegar datang dari Gunung Batuwara atau Pulosari. “Bumi berguncang hebat, kegelapan mutlak, petir dan kilat. Lalu, angin ribut datang disertai guyuran hujan lebat dan badai mematikan yang menggelapkan seluruh dunia.”
Pustaka Raja Purwa menyebut, banjir bandang datang dari Gunung Batuwara, menerjang ke arah timur ke Gunung Kamula (Gunung Gede). Kitab kuno itu kemudian mengklaim, erupsi dahsyat membuat area luas di dekatnya amblas hingga di bawah permukaan air laut, menciptakan selat yang kini memisahkan Jawa dan Sumatra.
Persoalan lain, erupsi yang digambarkan dalam naskah itu disebut terjadi pada tahun 338 Saka atau 416 Masehi, bukan tahun 535. Diduga bahwa letusan Krakatau yang digambarkan terjadi pada tahun 416 oleh Kitab Raja-Raja Jawa sebenarnya terjadi pada tahun 535–536, tidak ada bukti lain tentang letusan seperti itu pada tahun 416.
Jadi, benarkah nenek moyang Krakatau, Gunung Batuwara erupsi pada tahun 553?. Dan apakah peristiwa itu yang memicu malapetaka level dunia?.
Sumber :
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-46453144
https://nationalgeographic.grid.id/read/133091107/bencana-iklim-tahun-536-tahun-kegelapan-dan-kaitannya-dengan-krakatau?page=all
https://www.liputan6.com/news/read/5349588/jawaban-misteri-malapetaka-dunia-535-536-ada-di-selat-sunda-dipicu-nenek-moyang-gunung-krakatau?page=4
https://nationalgeographic.grid.id/read/133035584/536-m-adalah-tahun-terburuk-di-bumi-dalam-catatan-sejarah-kuno?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Musim_dingin_vulkanis_536
https://soreang.suara.com/read/2022/10/10/153946/536-masehi-tahun-paling-seram-untuk-manusia-hidup
https://www.idntimes.com/science/discovery/abraham-herdyanto/alasan-536-masehi-adalah-tahun-terburuk-untuk-manusia?page=all
https://makassar.tribunnews.com/2021/01/09/tahun-536-sejarah-terburuk-manusia-salju-turun-di-musim-panas-pandemi-covid-19-tak-ada-apa-apanya?page=all
https://news.okezone.com/read/2018/12/08/18/1988455/tahun-536-disebut-jadi-periode-terburuk-bagi-makhluk-hidup
No comments:
Post a Comment