Film Aquaman and the Lost Kingdom resmi baru tayang di bioskop Indonesia yang merupakan sekuel dari Aquaman yang sudah dinantikan oleh para penggemar superhero. Cerita Aquaman menceritakan kisah Aquaman sebagai Raja Atlantis baru.
Lalu apakah negeri Atlantis benar-benar ada di masa lalu?
Asal-usul Atlantis yang dianggap benua hilang masih menyisakan tanda tanya besar yang belum terjawab. Atlantis sering dikaitkan dengan masyarakat utopis. Utopis merupakan tatanan masyarakat yang memegang kebijaksanaan serta dapat membawa perdamaian dunia.
Asal-Usul atlantis tidak pernah lekang oleh waktu seperti legenda lainnya. Pasalnya, sejarah telah mencatat persis kapan dan dimana kisah Atlantis pertama kali muncul.
Kisah Atlantis pertama kali diangkat dalam percakapan tokoh "Timaeus" dan "Critias". Cerita ini ditulis Plato sekitaran tahun 360 SM. Plato menceritakan Atlantis berbeda dengan anggapan pada umumnya. Versi berlainan dengan cerita utopia atau khayalan yang damai.
Namun Atlantis bukanlah tempat untuk dihormati atau ditiru sama sekali. Atlantis bukanlah masyarakat yang sempurna. Justru sebaliknya, Atlantis adalah perwujudan dari negara yang kaya secara materi, maju secara teknologi, dan kuat secara militer yang telah dirusak oleh kekayaan, kecanggihan, dan kekuatannya.
Selama berabad-abad, banyak orang mengklaim bahwa ada kebenaran di balik mitos Atlantis. Asal-usul legenda ini bukan sekedar fiksi.
Kendati demikian, hal tersebut memicu berbagai spekulasi mengenai tempat akan ditemukannya Atlantis. Bahkan tak terhitung seberapa banyak peneliti mencoba menemukan Atlantis berdasarkan fakta yang sama.
Lalu dimanakah negeri Atlantis berada?
Para ilmuwan membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis, mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga cara bercocok tanam. Tak tanggung-tanggung, penelitiannya untuk buku tersebut menghabiskan waktu 30 tahun.
Ada teori bahwa Indonesia adalah Benua Atlantis. Salah satunya adalah keberadaan Pulau Natuna, Kepulauan Riau sebagai kota yang misterius itu.
Para ilmuwan sepakat bahwa ada benua yang tenggelam di Indonesia, namanya adalah Sundaland. Benua yang tenggelam ini adalah wilayah laut dangkal antara Sumatera dan Kalimantan.
Tulisan Plato menjelaskan Atlantis terletak sangat jauh di Samudera Atlantik. Curah hujan tinggi, air melimpah, matahari melewati atasnya, beriklim hangat. Aliran sungai melimpah, hanya dua musim, tanah subur, kayu melimpah, pertanian dan peternakan maju. Tanahnya terbaik di dunia, berlimpah tanaman dan kayu pertukangan. Flora dan fauna beragam.
Ini menunjukkan daerah Atlantis beriklim tropis. Hanya tiga kemungkinan, Amerika Tengah, Afrika tengah atau Asia Tenggara.
Plato menulis terdapat bangunan berlapis perunggu, kuningan, emas dan orichalcum yang didiskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas. Kemungkinan batu pertama tersebuat adalah Zirkon yang banyak ditemukan di Kalimantan.
Catatan Plato berikutnya, pusat pemerintahan berada di laut, di mulut laut. Terdapat banyak pulau. Dermaga yang ramai dan dikunjungi dari berbagai penjuru. Armada angkatan laut yang kuat.
Teks berikutnya, wilayahnya memiliki sebuah laut dan mulut laut yang dikelilingi benua tak terbatas. di luar wilayah terdapat Samudera. Menjulang dan terjal di sisi Samudera. Kemungkinan di Sundalandia atau Asia Tenggara bagian Barat. Sekarang pulau Sumatera dan Kalimantan.
Peta dunia 11.600 tahun, Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera masih terhubung dalam satu daratan, disebut Sundalandia.
Plato menulis pulau ibukota Atlantis ada di laut yang dikelilingi benua tak terbatas, yang lainnya adalah samudera yang sebenarnya. Bekas kotanya sekarang berada di bawah laut. Tak dapat dilayari dan ditembus karena tertutup terumbu karang.
Diperkirakan lokasi di laut Jawa, di lepas pantai Kalimantan. Ibu kota Atlantis identik dengan terumbu karang Gosong Gia atau Annie Florence Reef. Gosong Gia terletak 150 kilometer timur laut Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur.
Teks Plato berikutnya, ciri-ciri kota terdapat mata air panas dan dingin. Batu berwarna putih, hitam dan merah. Bebatuannya dilubangi untuk atap galangan (kapal) ganda.
Catatan plato ini mirip dengan Pulau Bawean, Gresik. Ada mata air panas dan dingin. Terdapat bebatuan beku berwarna merah, putih dan hitam. Di bawah bebatuan ini bisa untuk simpan kapal (galangan).
Untuk menggambarkan Kota Atlantis, Plato menulis kota terdiri dari cincin-cincin konsentris zona perairan dan dataran. Terdapat kuil kecil di atas bukit. Terdapat istana raja dan rumah pejabat. bangunan kuil dilapisi orichalcum, emas dan perak.
Plato mencatat Atlantis hancur sembilan ribu tahun sebelum Solon. Hancur karena gempa bumi dan “banjir” dari laut. Tenggelam tanpa henti setelahnya. “Banjir laut itu tsunami. Gempa dan tsunami saling terkait,”.
Terjadi tsunami yang diawali dengan gempa bumi. Kemudian puing kota tenggelam karena kenaikan permukaan air laut secara perlahan-lahan. Bertepatan dengan bencana alam pada akhir periode dryas muda, sekitar 11.600 tahun lalu. Berat es bergeser ke lautan memicu retakan di kerak bumi untuk bergerak menyebabkan bencana hebat. Menyebabkan gempa, letusan gunung api, gelombang pasang dan banjir. Menghancurkan populasi manusia.
No comments:
Post a Comment