Asal-Usul Atlantis, Benua Hilang yang Sempat Diklaim Bagian dari Indonesia
Minggu, 19 Mar 2023 20:10 WIB
Asal-usul Atlantis yang dianggap benua hilang masih menyisakan tanda tanya besar yang belum terjawab. Banyak peneliti mengklaim Atlantis kini ada di berbagai tempat, termasuk di Indonesia, namun hal ini belum terbukti.
Dilansir dari detikEdu, historis Atlantis sering dikaitkan dengan masyarakat utopis. Utopis merupakan tatanan masyarakat yang memegang kebijaksanaan serta dapat membawa perdamaian dunia.
Ribuan situs web, buku, dan majalah difokuskan meneliti dan mengenalkan Atlantis. Bahkan sejumlah orang telah menggelontorkan materi kekayaannya dan dalam sejumlah kasus kehilangan nyawa karena mencari Atlantis.
Asal-Usul Atlantis
Asal-Usul atlantis tidak pernah lekang oleh waktu seperti legenda lainnya. Pasalnya, sejarah telah mencatat persis kapan dan dimana kisah Atlantis pertama kali muncul.
Dikutip dari Live Science, kisah Atlantis pertama kali diangkat dalam percakapan tokoh "Timaeus" dan "Critias". Cerita ini ditulis Plato sekitaran tahun 360 SM.
Plato menceritakan Atlantis berbeda dengan anggapan pada umumnya. Versi berlainan dengan cerita utopia atau khayalan yang damai.
Profesor arkeologi, Ken Feder dalam bukunya "Encyclopedia of Dubious Archaeology" menjelaskan cerita Plato, "Atlantis bukanlah tempat untuk dihormati atau ditiru sama sekali. Atlantis bukanlah masyarakat yang sempurna. Justru sebaliknya, Atlantis adalah perwujudan dari negara yang kaya secara materi, maju secara teknologi, dan kuat secara militer yang telah dirusak oleh kekayaan, kecanggihan, dan kekuatannya."
Sementara itu, publisitas dalam kisah moralitas Plato tidak menjurus pada peradaban yang tenggelam. Namun, legenda Atlantis menurutnya lebih dianggap sebagai saingan heroik Athena.
"Jika Atlantis benar-benar ada hari ini dan ditemukan utuh dan berpenghuni, penduduknya mungkin akan mencoba membunuh dan memperbudak kita semua," kata Feder.
Hingga saat ini, banyak peneliti berargumentasi bahwa legenda atlantis digunakan Plato sebagai sebagai alat dalam ceritanya. Pasalnya, tidak ada catatan lain tentangnya di tempat lain di dunia.
Tulisan Plato tidak terbukti ada sebelum kemunculan legenda tentang Atlantis.
Benua yang 'Hilang'
Selama berabad-abad, banyak orang mengklaim bahwa ada kebenaran di balik mitos Atlantis. Asal-usul legenda ini bukan sekedar fiksi.
Kendati demikian, hal tersebut memicu berbagai spekulasi mengenai tempat akan ditemukannya Atlantis. Bahkan tak terhitung seberapa banyak peneliti mencoba menemukan Atlantis berdasarkan fakta yang sama.
Beberapa tempat telah di iming-iming sebagai bagian dari Atlantis dengan bukti dan argumennya sendiri. Beberapa tempat yang dimaksud yaitu Samudra Atlantik, Antartika, Bolivia, Turki, Jerman, Malta dan Karibia.
Indonesia Sempat Diklaim Bagian dari Atlantis
Kandidat yang diduga sebagai bagian dari Atlantis tidak hanya berasal dari Benua Eropa. Indonesia sempat diklaim sebagai bagian dari benua yang hilang tersebut.
Berdasarkan laporan detikINET, Ahli Paleontologi ITB Prof Yahdi Zaim menanggapi pasal keterkaitan Atlantis dengan Indonesia. Menurutnya, Plato tidak secara gamblang mengatakan tempat atlantis. Namun, Atlantis diketahui hilang karena adanya gempa.
"Plato itu hidup 350-300 SM. Dan Plato tidak menyatakan Atlantis itu ada di Indonesia atau Asia Tenggara. Plato mengatakan, karena ada gempa maka lenyap yang namanya Atlantis hanya dalam satu malam. Nah, ini kalau secara geologi bisa (terjadi) tapi sejauh ini data belum menunjukkan adanya peristiwa seperti itu," jelas Prof Zaim.
Dikaitkan dengan itu, Indonesia pernah mengalami letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 sehingga melenyapkan satu pulau dalam sehari. Kejadian ini serupa dengan cerita Plato.
Selain contoh kejadian, di masa lalu dikenal Sundaland yang sekaligus menjadi faktor Indonesia dikaitkan dengan Atlantis.
"Atlantis disebutkan sebagai wilayah benua yang nyaman dan sejahtera. Kalau dikaitkan dengan Sundaland, belum ada bukti. Ilmu pengetahuan harus disertai bukti," ungkapnya.
"Sundaland sudah tenggelam dengan kedalaman sekitar 100 meter. Untuk mencari bukti katakanlah arkeologi, itu butuh ekskavasi atau penggalian arkeologi. Atau penelitian paleontologi, harus ke lapangan. Ya nggak mungkin kita menyelam, mahal sekali," lanjut Prof Zaim.
Menurutnya, terdapat kendala untuk meneliti bukti apakah Sundaland Atlantis yang hilang. Air laut kedalaman 100 meter membutuhkan teknologi luar biasa untuk melakukan penggalian berbulan-bulan.
"Maka, jika tidak ada bukti empirik seperti itu, susah untuk mengatakan secara keilmuan itu terbukti," tutur Ahli Paleontologi ITB tersebut.
Jadi, berdasarkan argumen Prof Zaim, secara keilmuan sundaland masih diragukan sebagai Atlantis yang hilang. Kesimpulannya belum ada bukti ilmiah atas klaim bahwa Indonesia bagian dari Atlantis.
Sumber :
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6626889/asal-usul-atlantis-benua-hilang-yang-sempat-diklaim-bagian-dari-indonesia.
No comments:
Post a Comment