Namun seorang pengamat politik Amerika, Mark Glenn mencetuskan, Israel berada di balik pembunuhan presiden karismatik itu.
"Bukti kuat menunjukkan bahwa Israel sebagai pelakunya di sana, tentu saja bahkan fakta bahwa lobi Israel sangat kuat bukan cuma di Kongres, tapi juga di cabang eksekutif pemerintahan AS serta di dalam badan-badan intelijen," cetus Glenn seperti dikutip Press TV, Sabtu (23/11/2013).
"Jadi mudah untuk melihat mengapa ada pihak-pihak yang sangat kuat, yang sangat berminat untuk memastikan bahwa rakyat Amerika tak akan pernah mengetahui aspek khusus tujuan kebijakan luar negeri Presiden Kennedy," cetusnya.
Versi resmi otoritas AS, Kennedy ditembak seorang penembak jitu saat duduk di mobil dengan sang istri, Jacqualine, Gubernur Texas John Connaly dan istrinya, Nellie. Mereka dikawal konvoi polisi dan pasukan pengaman presiden atau Secret Service. Penembakan itu terjadi pada hari Jumat pukul 12.30 waktu setempat di kawasan Dealay Plaza, Dallas, Texas.
"Tidak diragukan lagi, ada unsur-unsur dalam pemerintah AS yang membantu dalam aksi mengerikan yang terjadi tersebut," tutur Glenn.
"Banyaknya bukti menunjukkan bahwa Israel berada di balik pembunuhan John F. Kennedy serta pembunuhan saudaranya, Robert Kennedy," cetus Glenn tanpa menjelaskan lebih rinci mengenai bukti tersebut.
Hingga kini banyak warga AS yang tak percaya bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald, sesuai hasil kesimpulan penyelidikan kepolisian. Terlalu sederhananya pengungkapan kasus ini membuat sejumlah orang berspekulasi ada konspirasi jahat yang dilakukan para elite kala itu untuk membunuh Kennedy. Sejumlah buku-buku teori konspirasi pun bermunculan. Mereka mempunyai analisa fakta sendiri.
Dari video, foto hingga detik-detik penembakan dianalisa. Hasilnya, mayoritas rakyat AS percaya, Oswald bukanlah pelaku tunggal kejadian ini. Namun sayang, meski desakan publik menguat, tak ada investigasi lanjutan dalam kasus pembunuhan presiden paling menghebohkan di abad ke 20 itu.
Sumber : detikNews
No comments:
Post a Comment