Tuesday, November 5, 2013

BLACK HOLE


    MISTERI TERBESAR DI JAGAD RAYA


      Tahukah kamu bahwa ada kecurigaan bahwa angkasa luar kita bolong. Iya!
      Bolong gede sehingga nyedot semua zat dan segala sesuatu yang ada di
      sekitarnya. Termasuk cahaya yang ada di sekitarnya pun tersedot olehnya.
      Itulah yang disebut sebagai lubang hitam (Black Hole). Lubang hitamlah
      yang kemudian menjadi perdebatan banyak ilmuwan sains abad ini untuk
      menemukan misteri yang ada di baliknya, termasuk Stephen Hawking. Gimana
      sih ceritanya?

      Awalnya sih dari sebuah Penemuan radio astro-nomi 50 tahun yang lalu yang
      telah membuka cakrawala baru bagi para astronom. Termasuk adanya SETI
      (Search for Extra-Terrestial Intelligence) yang mencoba menangkap
      komunikasi ‘alien’. Ingat ngga iklan salah satu minuman ringan di Teve
      Swasta yang menipu antariksawan dengan "Halllo"-nya yang menggemparkan?
      Naah, disana kamu ngeliat salah satu stasiun radio astronomi yang
      memungkinkan untuk membelah angkasa. Dengan stasiun itu juga dikumpulkan
      beberapa penemuan astronomis.
     
      Diantaranya (ini nih yang penting) adalah kuasar, yang ditemukan 1963,
      yaitu obyek obyek ganjil, sebesar galaksi kita, berjarak jutaan tahun
      cahaya dari bumi, dengan daya pancar yang lebih besar dari gabungan
      seluruh bintang di galaksi kita. Ngapain sih para fisikawan itu
      repot-repot untuk mikirin sebuah kuasar yang gituan dengan riset dan biaya
      mahal? Of course man, penemuan-penemuan yang lumayan berharga itu jelas
      membuka wahana baru bagi para ahli untuk menguak segala
      pertanyaan-pertanyaan alam semesta, contohnya: proses pembentukan alam
      semesta, lalu hukum-hukum alam semesta, trus perkiraan tentang kapan alam
      ini diciptakan dan bahkan kapan akan kiamat, gila khan.
     
      Then, apa sebabnya?
     
      Well, ngga ada seorangpun yang dapat menjelaskannya. Walhasil bahwa
      kemudian ketemu sebuah penemuan penting, yakni jika diitung-itung dalam
      teorinya Einstein (yang salah satu rumusnya E=MC kuadrat) tentang
      relativitas Umum, akan ada penjelasannya. Yakni adanya kemungkinan,
      berangkat dari peritiwa yang terjadi pada bintang yang udah uzur, alias
      kehabisan bahan bakar dan sedang runtuh akibat gravitasinya sendiri. Kamu
      ingat tentang Supernova-nya Dee khan, nah abis supernova itulah mulainya
      bintang mati.
      Kemudian tahun 1939, Salah seorang Fisikawan Amerika Robert Oppenheimer
      berpendapat bahwa jika peristiwa itu terjadi maka sebuah bintang akan
      menciut sampai sedemikian rupa sehingga cahayapun tidak akan bisa
      meloloskan diri darinya, hilang dari jagat raya ini. Einstein tidak
      setuju. Dia berpandangan bahwa sampai saat ini kita hanya dapat memedatkan
      materi. 3
     
      Tetapi perdebatan ini terhenti karena Perang Dunia II, pengembangan bom
      atom dan bom hidrogen yang menyedot perhatian banyak fisikawan. Abis
dong??
     
      Ngga. Karena setelah PD perdebatannya makin seru. Seorang fisikawan
      bernama John Wheeler menghimbau agar "obyek yang sepenuhnya menciut akibat
      gravitasi" dianggap sebagai obyek nyata, karena gaya gravitasi sangat
      besar yang dimilikinya mungkin akan dapat menjelaskan keganjilan kuasar.
      Dia memberi istilah baru: Lubang Hitam (Black hole). Simulasi komputer
      berdasarkan perhitungan yang dipakai untuk mengetahui cara kerja bom
      hidrogen mendukung gagasan bahwa sebuah bintang dapat menciut membentuk
      lubang hitam.
     
      Istilah lubang hitam yang diberikan John Wheeler mengilhami banyak penulis
      fiksi sains dan masyarakat umum. Para ahli membuat postulat atawa rumusan
      matematis bahwa adanya lubang-hitam lubang-hitam raksasa di tengah-tengah
      galaksi-galaksi, termasuk galaksi kita. Tetapi yang menarik minat banyak
      orang adalah apa yang terjadi jika sesuatu jatuh ke dalam sebuah lubang
      hitam.
     
      Matematikawan Roger Penrose, terdorong oleh Dennis Sciama, guru Stephen
      Hawking (Baca : Stephen Hawking, red), kemudian berhasil membuktikan bahwa
      materi di dalam sebuah lubang hitam akan dihancurkan menjadi sebuah titik
      dengan kepadatan tak berhingga, sehingga hukum-hukum fisika tidak berlaku
      atasnya. Ini menimbulkan krisis fisika teori abad ke 20.
     
      Hawking membuktikan bahwa titik ini sama dengan titik awal jagat raya,
      Dentuman Besar. Jika kita bisa memahami lubang hitam, mungkin kita dapat
      memahami saat penciptaan. Hawking bertaruh dengan jaminan asuransi dengan
      salah satu murid John Wheeler,bahwa lubang hitam tidak ada, sehingga jika
      ternyata hidupnya sia-sia, paling tidak dia dapat memperoleh kompensasi.
     
      Para ahli astronomi mulai memburu lubang hitam. Yakov Zeldovich, seorang
      fisikawan Rusia, menemukan bahwa jika dua bintang saling mengorbit satu
      sama lain, lalu salah satunya menjadi lubang hitam, maka bintang yang
      tersisa akan terlihat seperti sedang mengorbati sesuatu yang tidak ada.
      Dengan mengetahui kecepatan orbitnya, para ahli dapat memperkirakan ukuran
      benda yang tidak terlihat ini. Beberapa obyek yang telah ditemukan yang
      ternyata sesuai dengan deskripsi di atas sedemikian tepatnya sehingga
      Stephen Hawking memenangkan taruhannya.
     
      Dan jika lubang hitam sebesar galaksi benar-benar ada, mereka menjelaskan
      kuasar, yang bersinar sedemikian terangnya saat materi tersedot ke dalam
      lubang hitam dan memanas akibat friksi.
     
      Pengetahuan tentang lubang hitam telah memberikan beberapa kemungkinan
      ganjil, karena hukum fisika yang kita kenal tidak berlaku di dalam lubang
      hitam. Perhitungan matematis memungkinkan perjalanan cepat menyeberangi
      angkasa, atau bahkan kelana-waktu (time travel). Apapun kebenarannya
      nanti, lubang hitam adalah pelajaran bagi para ahli sains agar tidak
      menyangkal khayalannya ketika sedang berpikir tentang bentuk jagat raya.
      (Fer)
     

No comments:

Post a Comment