Saturday, August 24, 2024

Mengungkap Fenomena Mandela Effect

Ketika Memori Kolektif Menipu Kita

Mandela Effect adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sekelompok besar orang secara kolektif mengingat suatu peristiwa, detail, atau fakta dengan cara yang berbeda dari kenyataan. Fenomena ini pertama kali mendapatkan namanya dari kejadian di mana banyak orang, terutama di luar Afrika Selatan, percaya bahwa Nelson Mandela meninggal di penjara pada tahun 1980-an. Namun, kenyataannya, Mandela dibebaskan pada tahun 1990 dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan, hidup hingga tahun 2013.

Asal Usul Mandela Effect

Istilah Mandela Effect pertama kali diciptakan oleh Fiona Broome, seorang peneliti paranormal, yang menyadari bahwa banyak orang memiliki ingatan yang salah tentang kematian Nelson Mandela. Ketika mendiskusikan hal ini dengan orang lain, Broome menemukan bahwa dia bukan satu-satunya yang mengingat "peristiwa" tersebut. Hal ini memicu rasa penasaran dan diskusi lebih lanjut tentang fenomena serupa, di mana orang secara kolektif mengingat sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh-Contoh Populer Mandela Effect

Mandela Effect tidak hanya terbatas pada ingatan tentang Nelson Mandela. Ada banyak contoh lain yang sering disebutkan dalam diskusi tentang fenomena ini, termasuk:

  1. The Berenstain Bears: Banyak orang mengingat seri buku anak-anak terkenal ini sebagai "The Berenstein Bears" dengan "-ein" di akhir nama. Namun, kenyataannya adalah "The Berenstain Bears" dengan "-ain" di akhir.

  2. Logo Fruit of the Loom: Beberapa orang bersikeras bahwa logo pakaian merek ini dulu menampilkan cornucopia (tanduk kelimpahan) di belakang buah-buahan. Kenyataannya, logo tersebut tidak pernah memiliki cornucopia.

  3. Kalimat dari Film "Star Wars": Banyak orang mengingat kalimat ikonik Darth Vader sebagai "Luke, I am your father." Namun, dalam kenyataannya, kalimat yang diucapkan adalah "No, I am your father."

  4. Lokasi Negara dan Kota: Beberapa orang percaya bahwa lokasi negara, kota, atau landmark tertentu telah berubah dalam peta dunia yang mereka ingat, seperti lokasi New Zealand yang dianggap telah berpindah dari yang mereka ingat sebelumnya.

Penjelasan Ilmiah tentang Mandela Effect

Fenomena Mandela Effect sering dijelaskan melalui beberapa teori ilmiah, antara lain:

  1. Memori yang Tidak Akurat: Salah satu penjelasan paling umum adalah bahwa memori manusia sangat rentan terhadap kesalahan. Kita sering kali menggabungkan ingatan dari berbagai sumber atau mengingat sesuatu dengan cara yang berbeda dari kenyataannya. Ketika banyak orang berbagi ingatan yang salah, ini dapat menyebabkan apa yang tampaknya merupakan Mandela Effect.

  2. Konfabulasi: Dalam psikologi, konfabulasi adalah fenomena di mana seseorang mengisi celah dalam ingatan mereka dengan cerita yang dibuat-buat atau dengan informasi yang tidak benar, namun mereka meyakininya sebagai kebenaran.

  3. Efek Deese-Roediger-McDermott (DRM): Ini adalah fenomena di mana orang-orang mengingat kata atau peristiwa yang terkait dengan serangkaian kata atau peristiwa lain yang sebenarnya tidak terjadi, tetapi tampak sangat relevan dan logis.

  4. Parallel Universes atau Realitas Alternatif: Beberapa orang percaya bahwa Mandela Effect mungkin disebabkan oleh "perpindahan" antara realitas atau dimensi paralel, di mana ingatan kita berasal dari realitas alternatif yang sedikit berbeda dari yang kita tinggali sekarang. Teori ini lebih banyak ditemui di kalangan paranormal dan penggemar fiksi ilmiah daripada di komunitas ilmiah.

Mengapa Mandela Effect Menarik?

Mandela Effect memunculkan banyak pertanyaan menarik tentang bagaimana memori kita bekerja dan bagaimana kita memahami realitas. Fenomena ini menunjukkan bahwa ingatan bukanlah rekaman yang sempurna dari peristiwa masa lalu, melainkan sesuatu yang dinamis dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Ini juga menantang persepsi kita tentang kebenaran dan bagaimana kita menentukan apa yang nyata dan apa yang tidak.

Bagi sebagian orang, Mandela Effect adalah bukti adanya hal-hal yang belum dapat dijelaskan oleh sains modern, seperti teori tentang realitas paralel. Namun, bagi yang lain, ini adalah pengingat bahwa kita harus lebih kritis terhadap ingatan kita sendiri dan lebih terbuka terhadap kemungkinan bahwa apa yang kita yakini sebagai kebenaran mungkin bukanlah kenyataan yang sebenarnya.

Kesimpulan

Mandela Effect adalah fenomena yang menakjubkan dan memicu perdebatan tentang ingatan kolektif, psikologi manusia, dan bahkan kemungkinan keberadaan realitas alternatif. Terlepas dari penjelasan ilmiah atau teori konspirasi yang ada, yang jelas adalah bahwa Mandela Effect memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana otak manusia bekerja dan bagaimana kita membentuk persepsi kita tentang dunia. Fenomena ini mengajak kita untuk lebih berhati-hati dalam memegang teguh ingatan kita dan tetap terbuka terhadap kemungkinan adanya kesalahan dalam cara kita mengingat masa lalu.

Memahami Perbedaan: Yahudi, Zionisme, Yudaisme, Israel, dan Freemason

Topik tentang Yahudi, Zionisme, Yudaisme, Israel, dan Freemason sering kali menjadi subjek diskusi yang kompleks dan kadang-kadang menimbulkan kebingungan. Meskipun istilah-istilah ini terkait erat dalam beberapa konteks, mereka memiliki makna dan sejarah yang berbeda. Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing istilah:

1. Yahudi

"Yahudi" merujuk pada anggota etnis dan/atau agama Yahudi. Istilah ini mencakup kelompok orang yang memiliki warisan budaya dan agama yang sama, yang diturunkan dari suku-suku Israel kuno. Yahudi dapat merujuk pada seseorang yang mempraktikkan Yudaisme, atau seseorang yang memiliki garis keturunan Yahudi, meskipun mungkin tidak beragama.

Yahudi telah tersebar di seluruh dunia selama ribuan tahun, membentuk diaspora Yahudi. Meskipun ada berbagai aliran dalam Yudaisme, seperti Ortodoks, Konservatif, dan Reformis, semua Yahudi secara historis terhubung melalui warisan yang sama.

2. Yudaisme

Yudaisme adalah agama monoteistik yang dianut oleh orang Yahudi. Ini adalah salah satu agama tertua di dunia, dengan sejarah yang mencakup lebih dari 3.000 tahun. Yudaisme didasarkan pada keyakinan akan satu Tuhan yang disebut YHWH dan mengikuti ajaran yang terkandung dalam kitab suci, termasuk Taurat, yang mencakup Lima Kitab Musa.

Yudaisme tidak hanya mencakup ritual keagamaan, tetapi juga prinsip-prinsip etika dan moral yang mengatur kehidupan sehari-hari. Praktik-praktik seperti Sabbath (hari istirahat mingguan), doa, dan perayaan hari-hari suci seperti Yom Kippur dan Hanukkah merupakan bagian penting dari Yudaisme.

3. Zionisme

Zionisme adalah gerakan politik dan nasionalis yang muncul pada akhir abad ke-19 dengan tujuan utama untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di tanah Israel, yang secara historis dikenal sebagai Zion. Gerakan ini didorong oleh keinginan untuk menciptakan tempat yang aman bagi orang Yahudi di tengah meningkatnya antisemitisme di Eropa.

Zionisme dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Theodor Herzl, yang melihat pembentukan negara Yahudi sebagai solusi untuk masalah penganiayaan terhadap Yahudi. Pada tahun 1948, setelah Perang Dunia II dan Holocaust, tujuan Zionisme tercapai dengan berdirinya Negara Israel.

Namun, Zionisme juga menjadi topik kontroversial, terutama terkait dengan konflik Israel-Palestina. Kritik terhadap Zionisme sering kali muncul dari sudut pandang politik, sementara pendukungnya melihatnya sebagai gerakan pembebasan nasional bagi orang Yahudi.

4. Israel

Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang didirikan pada tahun 1948 sebagai realisasi dari tujuan Zionisme. Negara ini didirikan sebagai tanah air bagi orang Yahudi, namun juga merupakan rumah bagi berbagai komunitas lain, termasuk Muslim, Kristen, dan Druze.

Israel memainkan peran penting dalam sejarah dan politik global, terutama karena konflik yang sedang berlangsung dengan Palestina dan negara-negara Arab lainnya di wilayah tersebut. Meskipun Israel adalah negara Yahudi, tidak semua orang Yahudi adalah warga Israel, dan tidak semua warga Israel adalah Yahudi.

5. Freemason

Freemason adalah organisasi persaudaraan yang berawal pada abad ke-16 atau sebelumnya, dengan asal-usulnya yang berakar pada serikat pekerja batu atau mason di Eropa. Meskipun sering dikaitkan dengan berbagai teori konspirasi, Freemason pada dasarnya adalah organisasi yang berfokus pada pengembangan moral dan intelektual anggotanya melalui serangkaian ritual dan ajaran simbolis.

Freemason bukanlah agama, meskipun para anggotanya diharuskan percaya pada "Entitas Tertinggi". Organisasi ini bersifat rahasia, tetapi tidak memiliki hubungan langsung dengan Yudaisme, Zionisme, atau Yahudi secara umum. Namun, karena sifatnya yang tertutup dan simbol-simbolnya yang misterius, Freemason sering menjadi subjek teori konspirasi yang mengaitkannya dengan berbagai kelompok dan agenda global.

Kesimpulan

Istilah-istilah Yahudi, Yudaisme, Zionisme, Israel, dan Freemason memiliki arti dan konteks yang berbeda, meskipun sering kali mereka tumpang tindih dalam diskusi-diskusi sosial, politik, dan sejarah. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat menghindari kesalahpahaman yang sering muncul dalam diskusi yang kompleks tentang identitas, politik, dan agama.

Memahami perbedaan-perbedaan ini tidak hanya membantu dalam diskusi yang lebih informatif, tetapi juga berkontribusi pada upaya untuk mengurangi stereotip dan prasangka yang sering muncul dari ketidaktahuan atau informasi yang salah. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, kita dapat menghargai keragaman dan kompleksitas dalam sejarah dan masyarakat global.

Investasi di Waktu Terburuk: Pelajaran dari Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong, sering dijuluki sebagai "Warren Buffett-nya Indonesia," adalah seorang investor sukses yang terkenal karena pendekatan investasinya yang sederhana namun sangat efektif. Salah satu kutipan terkenal dari Lo Kheng Hong adalah, "Investasilah di Waktu Terburuk." Kutipan ini mungkin terdengar kontradiktif bagi sebagian orang, namun bagi para investor berpengalaman, ini adalah prinsip emas yang mengarahkan mereka menuju kesuksesan finansial.

Memahami Makna "Waktu Terburuk"

"Waktu terburuk" dalam konteks investasi merujuk pada masa-masa ketika pasar mengalami penurunan tajam atau krisis ekonomi. Ini adalah saat di mana banyak investor panik dan menjual aset mereka, menyebabkan harga saham turun drastis. Dalam situasi seperti ini, sebagian besar orang cenderung menghindari pasar, takut kehilangan lebih banyak uang. Namun, bagi Lo Kheng Hong dan investor berpengalaman lainnya, inilah momen yang paling tepat untuk membeli saham.

Mengapa? Karena saat pasar berada di titik terendah, banyak saham yang memiliki fundamental kuat dijual dengan harga murah. Ini adalah kesempatan emas untuk membeli aset berkualitas dengan diskon besar. Dalam jangka panjang, ketika ekonomi pulih, nilai saham-saham ini cenderung naik kembali, memberikan keuntungan besar bagi mereka yang berani berinvestasi di tengah ketidakpastian.

Keberanian Melawan Arus

Investasi di waktu terburuk membutuhkan keberanian dan keyakinan. Ini bukan tentang mengikuti tren atau sentimen pasar, tetapi tentang memiliki visi jangka panjang dan kepercayaan diri terhadap nilai intrinsik dari aset yang dibeli. Lo Kheng Hong sendiri adalah contoh nyata dari keberhasilan strategi ini. Dengan membeli saham-saham perusahaan yang undervalued saat krisis, ia berhasil mengumpulkan kekayaan yang luar biasa.

Sebagai contoh, salah satu langkah investasi Lo Kheng Hong yang paling terkenal adalah pembelian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada saat krisis ekonomi tahun 1998. Saat itu, harga saham UNTR terjun bebas karena kondisi ekonomi yang memburuk. Namun, Lo Kheng Hong melihat potensi jangka panjang perusahaan ini dan memutuskan untuk membeli dalam jumlah besar. Keputusan ini terbukti sangat menguntungkan ketika ekonomi pulih dan nilai saham UNTR naik tajam.

Mengapa Waktu Terburuk Menjadi Waktu Terbaik?

Ada beberapa alasan mengapa investasi di waktu terburuk dapat menjadi sangat menguntungkan:

  1. Harga yang Murah: Saat pasar jatuh, banyak saham berkualitas yang dijual dengan harga jauh di bawah nilai sebenarnya. Ini memberikan peluang bagi investor untuk membeli aset-aset ini dengan harga yang lebih murah.

  2. Potensi Keuntungan Besar: Ketika ekonomi pulih, harga saham cenderung naik kembali. Investor yang membeli di titik terendah dapat menikmati keuntungan yang signifikan.

  3. Kesempatan untuk Menjadi Kontrarian: Berani membeli saat orang lain menjual adalah salah satu prinsip utama dari investasi kontrarian. Ini memungkinkan investor untuk mengambil posisi di pasar sebelum tren berubah dan mendapatkan keuntungan dari kebangkitan pasar.

  4. Diversifikasi Portofolio: Saat krisis, banyak sektor mengalami penurunan harga. Ini adalah kesempatan untuk mendiversifikasi portofolio dengan membeli aset dari berbagai sektor yang berpotensi tumbuh di masa depan.

Risiko dan Pertimbangan

Meskipun investasi di waktu terburuk memiliki potensi besar, ini juga bukan tanpa risiko. Tidak semua saham yang murah adalah investasi yang baik. Penting bagi investor untuk melakukan riset mendalam dan memahami fundamental perusahaan sebelum membeli. Selain itu, investor juga harus siap menghadapi volatilitas jangka pendek dan memiliki ketahanan mental untuk bertahan selama masa-masa sulit.

Kesimpulan

Kutipan Lo Kheng Hong, "Investasilah di Waktu Terburuk," mengajarkan kita bahwa kesuksesan dalam investasi tidak hanya tentang membeli di waktu yang tepat, tetapi juga tentang berani mengambil risiko saat orang lain ragu. Ini adalah pelajaran tentang keberanian, ketekunan, dan keyakinan pada nilai jangka panjang. Bagi investor yang mampu mengatasi ketakutan dan memanfaatkan peluang di tengah krisis, waktu terburuk dapat menjadi waktu terbaik untuk membangun kekayaan di masa depan.

Wednesday, August 7, 2024

Kontroversi Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine menuai hujatan. Selain pembukaan yang dinilai biasa-biasa saja, Paris juga dinilai melecehkan dan menghina agama Kristen.

Pada satu sesi pembukaan pesta olahraga terbesar dunia itu, panitia menampilkan unsur terlarang.

Pertunjukan pada seremoni pembukaan Olimpiade yang dihelat pada 26 Juli itu menampilkan adegan yang menampilkan penari dan waria. Adegan itu menurut sebagian orang mengingatkan pada penggambaran Perjamuan Terakhir, perjamuan terakhir yang dikatakan Yesus Kristus telah nikmati bersama para rasulnya.

Perjamuan Terakhir Atau 'Last Supper' yang merupakan salah satu momen sakral dalam agama kristen. Parodi ini mendapat kecaman dari Gereja Katolik dan kaum religius di berbagai belahan dunia. 

Penggambaran adegan Alkitab tentang Yesus Kristus dan para rasulnya yang berbagi makanan terakhir sebelum penyaliban dilakukan dengan menampilkan drag queen, model transgender, dan penyanyi telanjang yang berpakaian sebagai dewa anggur Yunani. 

Hal itu membuat umat Kristen dari penjuru dunia berang. Tidak sedikit yang mengkritik upacara pembukaan Olimpiade 2024. Ini karena dianggap tidak 'semegah' upacara-upacara Olimpiade sebelumnya. Banyak netizen yang membanding-bandingkan konsep Paris dengan Tokyo, Beijing, hingga Yunani.

Pertunjukan yang menghebohkan itu diadakan di seberang Jembatan Debilyl dengan Menara Eiffel dan Seine yang terlihat jelas.

Tiga drag queen Prancis dan penari lain yang berpakaian mewah memulai pertunjukan dengan berdiri berbaris di dasar landasan pacu, yang menyerupai meja panjang. Adegan itu mengingatkan pada 'Perjamuan Terakhir' karya Leonardo da Vinci.

Di tengah pertunjukan terdapat seorang wanita yang berhias dengan hiasan kepala perak besar yang menyerupai lingkaran cahaya seperti yang digambarkan dalam lukisan Yesus. Dia tersenyum dan membuat bentuk hati dengan tangannya sementara rekan-rekannya menatap kamera sebelum mulai melakukan gerakan koreografi.

Pertunjukan itu menampilkan sejumlah orang dengan kostum aneh di depan sebuah meja makan panjang. Semakin kacau ketika hidangan dibuka yang keluar adalah sosok pria dengan badan serba biru dengan pakaian yang enggak senonoh yang bernyani di atas meja makan.

Aktor dan penyanyi Prancis Philippe Katerine muncul sebagai dewa Yunani Dionysus, yang dicat biru dan hanya mengenakan seikat bunga yang menutupi kemaluannya.

Sejak era modern sudah puluhan kali Olimpiade dilaksanakan dan banyak yang bilang kalau opening Olimpiade Paris 2024 adalah yang terburuk.

Seharusnya semangat olahraga adalah nilai yang seharusnya dikedepankan dalam ajang olahraga dunia. Sehingga pertunjukan tersebut malah mencederai semangat Olimpiade yang seharusnya mengedepankan persamaan (equality), kejujuran dan keadilan (fair play), dan menjauhkan diri dari isu agama dan politik.

Isu kebebasan berekspresi pun menjadi sorotan. Sistem sosial budaya Prancis yang mengedepankan asas sekularisme, pelarangan simbol-simbol agama dalam hubungannya dengan negara tidak hanya menyasar agama-agama tertentu, melainkan semua agama dan kepercayaan. 

Secara demografik, Prancis adalah negara multirasial dan multikultural akibat arus imigrasi yang berpangkal pada sejarah Perancis sebagai negara kolonial. Banyak warga Perancis merupakan keturunan negara-negara Afrika, Maghribi, Eropa Timur, Asia, dan lain-lain, dengan latar sosio-kultural-historis yang beragam. 

Dalam praktik kemasyarakatan, konsep kebebasan berekspresi dan sekulerisme yang dianut Prancis belum tentu sejalan dengan paham dan ideologi individu atau kelompok tertentu yang ada di Prancis. 

Dalam sebuah acara bergengsi di mana seluruh dunia berkumpul dengan nilai-nilai yang sama, tidak boleh ada sindiran yang mengejek keyakinan agama banyak orang, kebebasan berekspresi menemukan batasnya dalam hal menghormati orang lain.


Sumber :

https://www.detik.com/bali/berita/d-7461958/kontroversi-parodi-perjamuan-terakhir-hina-kristen-di-pembukaan-olimpiade-2024.

https://rri.co.id/internasional/859028/upacara-pembukaan-olimpiade-2024-menuai-kritik

https://khazanah.republika.co.id/berita/shfqg7430/kontroversi-parodi-perjamuan-terakhir-olimpiade-2024-dan-kebebasan-berekspresi-prancis

https://travel.detik.com/travel-news/d-7473526/vatikan-soroti-segmen-di-pembukaan-olimpiade-paris.

https://kincir.com/sports/kontroversi-opening-olimpiade-paris-2024/

https://nu.or.id/internasional/pembukaan-olimpiade-paris-2024-dinilai-hina-agama-dan-promosikan-lgbt-ini-kata-pengamat-Ns3Ey

Monday, August 5, 2024

The Big Money is Not in the Buying or Selling, but in the Waiting

Memahami Perkataan Charlie Munger: "The Big Money is Not in the Buying or Selling, but in the Waiting"

Charlie Munger, mitra investasi dan sahabat dekat Warren Buffett di Berkshire Hathaway, dikenal dengan pemikiran bijaknya tentang investasi dan kehidupan. Salah satu kutipan terkenal dari Munger adalah, "The big money is not in the buying or selling, but in the waiting." Perkataan ini mengandung kebijaksanaan mendalam tentang bagaimana pendekatan yang sabar dan berjangka panjang dalam investasi dapat menghasilkan keuntungan besar. Artikel ini akan membahas makna dari kutipan ini dan bagaimana menerapkannya dalam strategi investasi.

1. Makna di Balik Perkataan Munger

Kutipan Munger ini menekankan pentingnya kesabaran dalam investasi. Banyak investor tergoda untuk sering melakukan transaksi beli dan jual, berharap untuk meraih keuntungan cepat dari fluktuasi pasar. Namun, Munger percaya bahwa keuntungan besar tidak didapat dari aktivitas transaksi yang sering, tetapi dari menunggu dengan sabar dan membiarkan investasi berkembang dalam jangka panjang.

2. Pentingnya Pendekatan Jangka Panjang

Pendekatan jangka panjang dalam investasi berarti memilih aset berkualitas tinggi dan membiarkannya tumbuh seiring waktu. Ini melibatkan penelitian mendalam dan pemilihan perusahaan dengan fundamental yang kuat, prospek pertumbuhan yang baik, dan manajemen yang kompeten. Setelah memilih investasi yang tepat, langkah berikutnya adalah menahan godaan untuk menjualnya terlalu cepat ketika pasar mengalami fluktuasi jangka pendek.

3. Keuntungan dari Menunggu

Menunggu dengan sabar memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Penggabungan: Seiring waktu, bunga atau dividen yang dihasilkan oleh investasi dapat digabungkan dan menghasilkan pengembalian yang lebih besar. Albert Einstein pernah menyebut bunga majemuk sebagai "keajaiban dunia kedelapan" karena kekuatannya untuk menghasilkan pertumbuhan eksponensial.

  • Mengurangi Risiko Transaksi: Setiap kali Anda membeli atau menjual aset, Anda menghadapi biaya transaksi dan potensi kesalahan timing pasar. Dengan menahan investasi dalam jangka panjang, Anda mengurangi risiko ini dan menghindari biaya tambahan.

  • Menghindari Perilaku Emosional: Investor sering kali membuat keputusan buruk saat terpengaruh oleh emosi, seperti ketakutan selama penurunan pasar atau keserakahan saat pasar naik. Pendekatan jangka panjang membantu menghindari keputusan impulsif yang merugikan.

4. Menerapkan Prinsip Munger dalam Investasi

Untuk menerapkan prinsip "the big money is in the waiting," Anda perlu mengikuti beberapa langkah berikut:

  • Lakukan Riset Mendalam: Pilih perusahaan dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan jangka panjang. Lakukan analisis mendalam terhadap laporan keuangan, model bisnis, dan manajemen perusahaan.

  • Diversifikasi Portofolio: Sebar investasi Anda ke berbagai sektor dan aset untuk mengurangi risiko. Diversifikasi membantu melindungi portofolio dari penurunan nilai yang signifikan jika satu investasi berkinerja buruk.

  • Tetapkan Tujuan Jangka Panjang: Tentukan tujuan keuangan Anda dan tetap fokus pada pencapaian tersebut. Hindari tergoda oleh tren pasar jangka pendek dan tetap berpegang pada rencana investasi Anda.

  • Pantau Secara Berkala: Meskipun prinsip ini menekankan pada menunggu, penting untuk memantau investasi Anda secara berkala dan memastikan bahwa perusahaan tempat Anda berinvestasi tetap berkinerja baik.

Kesimpulan

Perkataan Charlie Munger, "The big money is not in the buying or selling, but in the waiting," mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan pendekatan jangka panjang dalam investasi. Dengan memilih investasi berkualitas dan menahannya dalam jangka waktu yang lama, investor dapat memanfaatkan kekuatan penggabungan dan menghindari risiko transaksi yang sering. Prinsip ini tidak hanya relevan dalam investasi tetapi juga bisa diterapkan dalam aspek lain kehidupan yang memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk meraih kesuksesan.